cerita hot selingkuh dengan tetangga
ceritaseks selingkuh ngentot istri tetangga yang menatap seekor anak kelinci saya suka bilang ke mas aries tapi foto hot abg foto bugil abg bispak dan tante girang dan istri selingkuh dan ada juga foto memek besar kontol besar dan cerita dewasa panas hot bagi yang belum dewasa silahkan, cerita mesum terbaru dengan istri orang selesai di
Cerita Dewasa Bercinta Dengan Anak Tetangga Saat Ortunya Pergi
NikmatSex Selingkuh Dengan Istri Tetangga - Aku seoarang karyawan CERITA SEX swasta umurku 28 tahun namaku Dante, aku orangnya CERITA SELINGKUH supel mudah bergaul Baca Lengkapnya
Akumempunyai tetangga baru, sepasang suami isteri dengan satu anak yang masih bayi. Suaminya seorang pelaut (anak buah kapal) dan isterinya ibu rumah tangga. Pada awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kehadiran tetangga baru itu, walaupun ketika mereka datang memperkenalkan diri ke rumah aku sedikit terpukau dengan sang isteri yang punya body seksi dan montok.
ngentotselingkuh dengan istri tetangga yang cantik, bokep jepang ngentot sama istri tetangga yang hot, video bokep istri tetangga kontrakan colmek video, bercinta dengan istri tetangga bokepjepang info, istri bos keenakan dientot di kamar mandi indocin site, check in dengan istri tetangga video bokep online
Les 10 Meilleurs Sites De Rencontres Gratuits. Cerita Dewasa Seks – Dimana waktu itu ada kendala ban mobil yang aku kendarai bocor karena terurusuk paku saat mau ke luar kota, dan saat aku mau mengganti ban serepku ternyata kunci roda yang aku bawa tidak pas, sial banget hari itu dan aku berjalan kira 3 km untuk menghampiri rumah yang ada mobil angkotnya dan semoga mempunyai kunci yang pas dengan baut mobilku. “Assalamu alaikum…..!” sapaku dengan wajah sedikit memelas didepan pintu rumah yang sedikit reot, maklum di kampung yang jauh dari kota. “Wa alaikum salam…”terdengar jawaban seorang wanita namun belum nampak batang hidung yang punya suara. Baca Selengkapnya Mendengar suara itu kuberanikan diri sedikit melongo kedalam rumah itu. Opss… ternyata ada seorang wanita kira-kira berusia 25 tahunan sedang menyusui anaknya. Oh.. my God lumayan juga parasnya untuk wanita ukuran di kampung ini, dan tentunya yang membuatku terkesima buah dadanya yang indah tampak terbuka sedang diisep sama anaknya yang masih berusia balita. “Maaf mbak, apa saya bisa pinjam kunci roda mobilnya ?” tanyaku sambil tak putus mataku memandang sebuah keindahan, seraya mengkhayal jika aku yang menikmati buah dada yang indah itu. “Oh..sebentar pak saya Tanya dulu suami saya…!” Jawab wanita tadi sambil terburu-buru menutup dada indahnya yang mungkin Ia sadar jika betapa aku menikmatinya. Singkat cerita kunci roda tersebut berhasil saya pinjam dan bergegas kugunakan untuk mengganti ban yang bocor dengan ban cadangan. Tentunya dengan alasan mengucapkan terima kasih, kami sempat berbincang dan berkenalan. “Maaf pak, Rencananya mau kemana?“ Tanya wanita itu. “Oh saya mau ke kota X dalam rangka tugas kantor” Jawabku sekenanya. “Sebenarnya saya juga mau ke kota itu untuk menemui saudara yang katanya berdomisili disana, tapi alamatnya belum begitu jelas dan kebetulan suami saya tidak bisa mengantar karena kendaraan Angkotnya masih rusak” Kata wanita itu diamini oleh suaminya yang baru bangun tidur dan ikut menemani kami berbincang-bincang. Pucuk dicinta ulam tiba begitulah kata pepatah, dengan tanpa melewatkan kesempatan untuk dapat berlama-lama dengan wanita itu, apalagi dia akan berangkat sendiri tanpa suami dan anaknya, dengan alasan suaminya masih harus menyelesaikan perbaikan angkot yang masih rusak itu. Apalagi aku memang hanya sendiri di kendaraaanku. Sepanjang perjalanan kami ngobrol panjang lebar tentang segalanya dan akhirnya dapat kuketahui nama wanita itu adalah Heni. Sampai kami tiba di kota tujuan. “Mbak Heni rencana mau nginap dimana? kan hari sudah mulai gelap tentunya sulit mencari alamat saudaranya waktu begini” tanyaku. “Entahlah mas soalnya saya tidak punya cukup uang jika harus menginap di penginapan” Jawab Heni dengan sedikit kebingungan. “Bagaimana jika kita menginap dulu di penginapan tempat saya menginap, esok hari baru kita sama-sama mencari alamat saudara mbak itu!” Tawarku kepada Heni. “Tapi mas apa tidak merepotkan ?”tanyanya dengan nada ragu tapi mau. “Ya… enggak lah… .kan mbak Heni sudah menolong saya jadi tidak ada salahnyakan jika saya membalas pertolongan itu.” Jawabku sembari dalam hati bersorak YESS…….. . “Ya deh mas …. Saya ikut mas aja !” Jawabnya pasrah. Setiba di penginapan ternyata kamar yang tersedia tersisa 1 yang kosong yang lainnya sudah di booking calon tamu lainnya dan tidak bisa di ganggu gugat lagi soalnya sudah di bayar Full. “Aduh mbak kamarnya Cuma ada satu yang kosong, gimana nih” Tanpa menunggu jawaban langsung kujawab sendiri dengan sedikit memaksa “Udahlah mbak…. Mbak tidur dikamar saya saja biar saya yang tidur di sofa”. “Tapi mas …” jawabnya ragu, namun akhirnya seperti kebo di cucuk hidungnya ikut dibelakangku menuju kamar sambil mengangkat tas Heni dan tasku sendiri. Setelah masuk dalam kamar dan menyelesaikan segala urusan dengan room service yang mengantar ke ruangan yang ku pesan. Kami terdiam sejenak, dan Heni terduduk di sofa sambil memandangku bingung. “Silahkan mandi dulu mbak, itu handuk bersih dan ini sabun cair dan shampoo saya yang bisa mbak pake, saya rapikan dulu perlengkapan saya, nanti selesai mandi kita cari makan malam di luar saja, karena penginapan ini tidak menyiapkan makan malam yang sesuai dengan selera saya“. Sambil menyodorkan perlengkapan mandiku ke Heni untuk digunakan dan Heni nurut aja apa yang ku sampaikan. Setelah semuanya beres kami keluar penginapan mencari rumah makan yang biasa aku datangi jika berkunjung ke kota ini. Sambil makan kami banyak bercerita, khususnya Heni dapat kuperoleh cerita jika ia baru 3 tahun menikah dengan suaminya yang masih kerabat dekat dan pilihan orang tuanya Namun dalam perjalanan pHenikahannya suaminya kurang memberi perhatian selayaknya suami kepada istrinya selain hanya untuk melampiaskan nafsu sexnya, untuk urusan lainnya suaminya kurang mau tahu termasuk urusan mengunjungi saudaranya di kota ini. Tibalah waktu kami kembali ke penginapan untuk istirahat, sesuai janjiku jika aku yang tidur di sofa sedangkan Heni di tempat Tidur. Maklum deh Heni masih menganut kebiasaan di kampung jika tidur harus menggunakan sarung dengan tidak memakai sehelai benangpun di badannya selain balutan sarung yang sudah agak kumal. Nampak jelas bentuk tubuh khususnya payudara yang kutaksir berukuran 36 B, menyembul di balik sarung yang dikenakannya yang terlihat dikeremangan lampu tidur yang menyala dengan redup. Hal ini membuatku semakin gelisah menahan gejolak adikku yang dari tadi ingin berontak terus tanpa aturan yang jelas. Rupanya Heni melihat kegelisahanku dengan menyangka aku tersiksa jika harus tidur di sofa, padahal bukan itu penyebabnya, sehingga akhirnya dia pun bersuara. “Mas, Nggak bisa tidur ya? sudah mas disini saja, toh tempat tidur ini masih cukup luas“. Tentunya ini kesempatan emas 24 karat yang tidak boleh aku sia-siakan, dengan sedikit jual mahal aku menjawab ”Ya deh. Memang agak kurang nyaman nih tidur di sofa, tapi mbak tidak keberatankan?”. “Nggak koq mas silahkan aja” jawabnya. Bergegaslah dengan langkah seorang kesatria Majapahit menuju ke empat tidur samping Heni. Ternyata Heni sempat melihat ada yang menyembul dengan keras di balik celana pendek yang memang tidak mengenakan celana dalam kebiasaanku jika tidur. “Ihh… Mas… itu apa yang berdiri dibalik celana mas?” Lugu Heni bertanya. “Ahh… mbak koq liat aja, ini kan gara-gara mbak juga“. Jawabku sekenanya sambil dalam hati berkata TUNGGU TANGGAL MAINNYA. Sejenak kita berdua terdiam dengan pikiran masing-masing. Selanjutnya aku mencoba menyentuh tangan Heni, dan tidak ada penolakan dari Heni yang membuatku semakin berani menarik tangannya dan memeluk dirinya dengan sikap yang sangat mesra. “Mas jangan panggil aku mbak ya… sebut aja Namaku” Tiba-tiba Heni bersuara, ”Oh ya….”jawabku. “Maaf mas Heni koq merasa nyaman dekat mas, tidak seperti suami Heni yang tidak pernah memberikan kemesraan seperti yang mas berikan ini” kata Heni lagi, “Akupun begitu er…., awal melihatmu ingin rasanya aku memelukmu !” jawabku sedikit merayu. Sambil memeluk dari belakang dan mencium bekang telinga selanjutnya leher bagian belakangnya, yang tanpa penolakan bahkan terlihat Heni begitu menikmati. Kuberanikan untuk mengelus kening selanjutnya turun ke dada dan terus meremasinya dengan halus terutama sekitar puting yang nampak kian mengeras.
Ini adalah kisahku yang lain dengan tetanggaku di kampung. Awalnya waktu SMA aku sedang memanjat pohon sawo di belakang rumahku untuk mengambil buahnya. Secara tak sengaja mataku tertuju ke sebuah sumur tetangga yang tinggi dinding penutup kelilingnya hanya sebatas dada orang dewasa. Kulihat seorang wanita sedang membuka baju untuk mandi di sana. Tubuhnya kelihatan putih dan montok. Setelah kuperhatikan dengan cermat ternyata wanita itu adalah Bu Mina, tetangga selang tiga rumah sebelah barat dari rumahku. Bu Mina adalah istri muda dari seorang pengusaha angkutan. Ia membuka toko kelontong di rumahnya. Aku mencari posisi yang lebih enak untuk mengintipnya. Kerimbunan daun sawo cukup membantuku agar tidak kelihatan dari arahnya mandi. Sambil mengintip akupun berkhayal bersetubuh dengannya. Dari tempatku mengintip dadanya yang putih dan montok kelihatan jelas sekali. Begitulah kalau aku tidak ada kegiatan di sore hari maka aku akan memanjat pohon sawo di belakang rumah dan menunggu Bu Mina mandi. Bu Mina ini orangnya ramah dan supel nantinya baru aku tahu kalau dia memang benar-benar supel alias suka peler. Kadang kalau aku duduk-duduk di depan tokonya ia menyapaku duluan. Asalnya sebenarnya dari pelosok, namun tidak kelihatan kampungan. Kukira nama sebenarnya Minah. Setelah kawin dengan Pak Yos dipanggil Bu Mina. Umurnya waktu itu kurang lebih tiga puluh tahun. Badannya sedikit gemuk tapi kulitnya kelihatan kencang. Ia paling sering pakai kain dan kebaya. Kalau sudah pakai kain dan kebaya, pantatnya yang besar kelihatan menantang dan bergoyang-goyang kalau sedang berjalan. Belahan buah dadanya terlihat sangat menggiurkan dan mengundang lirikan mata laki-laki. Sampai ketika aku kuliah dan sedang liburan semester di kampung. Malamnya sekitar jam sembilan malam aku singgah ke toko Bu Mina untuk membeli sesuatu. “Eh Mas Anto. Kapan datangnya dan libur berapa hari? Oleh-olehnya mana?” ia memberondongku dengan sejumlah pertanyaan. Tangannya diulurkan dan tentu saja kusambut dengan hangat. “Tadi siang, dua minggu, pakaian kotor. Ibu mau?” jawabku taktis dan efisien menjawab semua pertanyaannya. “Ihh.. Masa sih pacarnya kok cuma dibawain pakaian kotor,” katanya menggodaku. Dadaku berdesir. Pacarnya? “Beli apa Mas?” “Enngghh, beli sabun dan shampoo”. “Lho belum mandi toh?” “Sudah, untuk besok pagi”. “Lho baru datang tadi, besok pagi kok sudah mandi basah,” godanya makin berani. “Ya, siapa tahu nanti malam mimpi basah, jadi paginya mandi basah,” kataku. Kepalang basah kubalas godaannya tadi. Pokoknya basah.. Sah.. Sah. Bu Mina masuk ke dalam tokonya. Pantatnya masih saja kelihatan besar dan padat di balik dasternya. Aku mengikutinya, sambil melihat-lihat barangkali ada barang lain yang tiba-tiba teringat untuk kubeli. “Ini sabun dan ini shampoonya. Eh nanti malam mimpi basah sama saya saja ya!” katanya berbisik sambil tersenyum. Kalau begini caranya nanti malam aku bisa benar-benar mimpi basah. Aku hanya diam saja dan menerima sabun dan shampoo tadi. Ketika memberikan belanjaanku ia seolah-olah memalingkan mukanya ke arah TV dan seperti tanpa sengaja telapak tangannya mengusap lenganku. “Eh maaf Mas. Habisnya acara di TV bikin penasaran saja”. “Berapa Bu semuanya?” tanyaku sambil mengangsurkan selembar uang dua puluh ribuan. “Ah, nggak usah Mas. Lagian uangnya besar begini nggak ada kembaliannya”. Ia menolak uangku. Aku jadi tidak enak. “Ya sudah Bu, saya utang dulu. Besok saja sekalian saya bayar” kataku. “Bayar pakai yang lain saja gimana Mas?” Aku garuk-garuk kepala kebingungan sambil meninggalkan tokonya. Karena masih lelah aku segera tertidur dan bangun agak kesiangan. Adik kecilku berdiri tegak, pertanda metabolisme dan kondisi tubuh masih fit. Setelah menyelesaikan ritual pagi hari, 3M, mandi, modol dan makan, aku berniat untuk jalan-jalan ke tempat Tina teman masa SD-ku Aku Oase Para Wanita Bersuami 5 Tina. Kali-kali aja aku dapat jatah untuk sekedar kissing, necking dan petting. Tapi tiba-tiba aku ingat dari informasi yang kudapat tadi malam Tina sedang ke luar kota. Akhirnya kuputuskan untuk jalan-jalan ke pasar saja. Sampai di pasar aku berputar-putar di los pakaian. Aku terkejut ketika tiba-tiba pundakku ditepuk dari belakang. “Cari apa Mas Anto?” Aku menoleh ke belakang dan ternyata Bu Mina yang ada di belakangku. Ia mengenakan blouse putih tipis dengan celana panjang warna biru. BH-nya yang juga berwarna biru membayang di balik baju tipisnya. “Ibu bikin kaget saja. Tadinya pengen beli tas tapi nggak ada yang cocok. Maksudnya nggak ada yang cocok harganya, kalau modelnya sih banyak yang cocok,” kataku. “Oh gitu. Gimana kalau kita jalan-jalan ke Malioboro atau Shoping Centre kali-kali aja ada yang cocok. Kebetulan aku juga lagi cari kain batik untuk Bapaknya. Ayolah mumpung masih pagi,” katanya sambil menarik tanganku. Aku tak bisa menolaknya. Dua jam kemudian kami tiba di Jalan Malioboro. Kami masuk ke sebuah toko dan melihat-lihat tas pakaian. Harganya memang murah dan modelnya bagus. Cuma aku memang tadinya juga cuma mau lihat-lihat saja, belum mau beli. Ketika masuk ke dalam toko kain, Bu Mina menggandeng lenganku dengan mesra. Aku jadi agak jengah juga. Akhirnya Bu Mina membeli dua potong kain batik. Satu untuk suaminya dan satu lagi untukku. Setelah itu kami makan. Selesai makan aku sudah bersiap untuk pulang, tapi Bu Mina masih saja duduk di kursinya. Ia menatapku sambil tersenyum. “Eh, ngomong-ngomong tadi pagi jadi keramas nih?” ia mulai menggodaku lagi. “Iya,” jawabku singkat. “Kalau.. Mmhh siang-siang gini keramas lagi mau nggak?” tanyanya sambil memegang telapak tanganku. “Kalau tadi malam kamu mimpi basah, sekarang ngerasain yang sebenarnya mau nggak?” sambungnya. Aku hampir terjatuh dari kursiku. Sebenarnya tentu saja inilah yang kuharapkan, tapi untuk membuatnya penasaran aku hanya berdiam saja. “Ayolah!” rayunya. Akhirnya aku berdiri dan berjalan keluar dari restoran. Bu Mina memegang tanganku dan menarikku berjalan ke arah sebuah becak yang sedang mangkal. “Pasar Kembang, Pak!” katanya pada tukang becak. “Kenapa nggak ke Kaliurang saja,” protesku. “Kejauhan, waktu kita sedikit,” jawabnya pasti. Sampai di depan sebuah hotel yang cukup bagus di dekat pintu belakang Stasiun Tugu ia memberi kode kepada tukang becak untuk menepi. Kami segera masuk ke dalam hotel. Setelah menyelesaikan urusan di resepsionis kami masuk ke dalam kamar. Sebuah kamar yang lumayan bagus dengan sebuah ranjang besar yang empuk. Lantainya dilapis dengan permadani yang agak tebal. Begitu pintu kamar tertutup, Bu Mina langsung memelukku. Bu Mina menyapukan bibirnya ke bibirku dengan lembut. Aku belum membalasnya. Ia kemudian mengulangi dan melumat bibirku. Terasa lembut dan nikmat sekali bibirnya. Lama kelamaan ciumanku berubah menjadi lumatan ganas. Lidahnya mendorong lidahku dan menyelusuri langit-langit mulutku. Aku membalasnya, kudorong lidahnya, dia menyedot lidahku. Rupanya Bu Mina sangat lihai dalam berciuman. Kadang kepalanya dimiringkan sehingga mulut kami bisa saling menyedot. Suara kecipak perpaduan bibir kami mulai terdengar. “Lepas bajunya dulu, To!” ia menyuruhku. Kulepas baju, celana panjang dan sekaligus celana dalamku dalam sekali gerakan. Dadaku yang bidang dan berbulu lebat membuatnya berdecak kagum. Kejantananku langsung mencuat keluar dan perlahan-lahan terancung dalam kondisi lurus, bahkan sedikit mengacung ke atas. Kepala penisku kelihatan kemerahan dan mengkilat karena dari lubangnya sudah mulai keluar cairan bening agak kental dan lengket. Diusapnya lubang kejantananku dengan ibu jarinya dan diratakannya cairan bening yang keluar tadi di atas kepalanya sehingga kini semakin mengkilat. Diusap-usapnya kepala penisku sampai membesar maksimal. Bu Mina melepaskan pelukannya. Dengan gerakan pelan dan gemulai ia melepas blus, celana panjang dan akhirnya celana dalamnya. Tangannya membuka kancing bra-nya dan sebentar ia sudah dalam keadaan bugil. Tubuhnya yang montok dengan sedikit lemak di bagian perutnya. Gunung kembarnya dengan puncaknya yang kemerahan yang menggantung bebas. Kini kami berdua sama-sama dalam keadaan polos tanpa selembar benang pun. Selang beberapa menit kemudian Bu Mina berkata di telingaku dengan lirih.. “Kita ke ranjang.. Sa.. Yang..”. Aku langsung menyergapnya dan mengulum bibirnya, dan dia membalasnya dengan sangat liar, kemudian aku merasa penisku semakin tegak dan terasa lebih keras dari biasanya. Aku berbaring di ranjang dan Bu Mina merangkak di atasku. Dadanya disodorkan ke mulutku dan dengan rakus kusedot dan kujilati buah dadanya. Tangan dan mulutnya menarik-narik bulu dadaku dengan lembut. Sekali waktu dia menarik dengan keras. Aku terpekik.. “Ouuw.. Sakit Bu..”. “Aku gemas melihat dadamu”. Dia terus memintaku meremas-remas payudaranya dan menghisap putingnya secara bergantian. Lalu dia mulai menjilati tubuhku dari mulai leher perlahan-lahan turun kebawah dan berhenti disekitar paha. Dia juga menjilati biji zakarku. “Agh.. Ugh.. Ouhh.. Enak Bu.. Ugh..!!” desahku. Bu Mina menggigit pahaku di bagian dalam dekat pangkal paha seolah-olah mengingatkan ini bukanlah sekedar mimpi basah tetapi kenyataan yang benar-benar sedang terjadi. Bu Mina terus melanjutkan aksinya, kini dia jongkok di atas pahaku. Tangannya meremas kejantananku dan menggoyangkannya sebentar. Digesekkannya kepala kejantananku pada bibir vaginanya, kemudian ia menurunkan pantatnya. Kepalaku sudah tertelan dalam vaginanya. Terasa vaginanya berair. Dengan pelan pantatnya bergerak turun sambil memutar-mutar. Kejantananku terasa ngilu dibuatnya. “Ibu masukin ya. Ayo To..!! Angkat ke atas..,.. Tunggu sebentar!” ia memberi komando. Diganjalnya pantatku dengan bantal, kuangkat pantatku sedikit untuk memudahkannya mengganjal pantatku dan kemudian pantatnya semakin turun. Dan dengan perlahan penisku masuk ke dalam sebuah lorong hangat. Aku merasakan penisku dihimpit oleh benda hangat, basah dan berdenyut, sebuah sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa. “Agh.. Auw.. Ooh.. Nikmat sekali, To!!” rintihnya terbata bata. Kugerakkan pinggulku memutar berlawanan arah dengan gerakan pingulnya. Dibenamkam penisku dalam dalam sampai terasa tidak bisa masuk lebih dalam lagi, dan Bu Mina menjerit. Tangannya memainkan putingku dan sesekali menjilat dan mengisapnya. Aku menggigit bibir menahan rangsangan. Dia terus menggoyangkan pinggulnya dengan teratur dan makin lama makin cepat. “Ouchh.. Agh.. Ugh.. Oo.. Yes..!!” desisnya terdengar berulang-ulang. Selanjutnya -> Artikel Terkait
Cerita Dewasa Istri Tetangga Yang Bohay - Kisah panas yang satu ini merupakan cerpen 17+ tentang perselingkuhan dengan istri tetangga yang jarang dikasih jatah suaminya. Met membaca cerita panas ini dan salam crott. Cerita Dewasa Istri Tetangga Yang Bohay Kenalkan nama saya, Anis. Usia 38 tahun, tinggi 150 cm dan berat badan 60 kg, warna kulit coklat kehitaman serta rambut lurus. Sekitar 40 hari yang lalu, tepatnya di hari minggu sekitar jam subuh. Aku keluar rumah untuk olah raga atau berlari subuh sebagaimana yang kulakukan setiap hari minggu subuh. Namun, kali ini lari subuh yang kulakukan sangat bermakna, sebab aku ditemani oleh seorang tetangga dekat. Sebut saja namanya "Dirga". Dia adalah istri sah orang lain yang sudah memiliki 2 orang anak, tapi penampilannya masih cukup menarik. Kulitnya mulus, putih dan tubuhnya langsing. Ketika aku keluar melewati pintu pagar, secara samar-samar aku melihat sesosok tubuh dengan kaos warna hitam melekat di tubuhnya serta celana setengah panjang tergantung di atas lututnya membuka pintu rumahnya lalu mengikutiku. Aku tetap saja jalan agak cepat dan berpura-pura tidak memperhatikannya, tapi saat aku memasuki sebuah lorong, iapun semakin dekat di belakangku. Aku sangat yakin kalau Dirga sengaja mengejarku untuk berlari subuh bersama. "Pak, tunggu Pak" panggilnya dari belakang, tapi aku tetap berlari, tapi sengaja kukurangi kecepatannya agar ia bisa lebih dekat denganku. "Pak Nis, tunggu donk Pak, aku capek nih, kita sama-sama aja" teriaknya dengan suara yang tidak terlalu keras. Setelah kudengar nafasnya terengah-engah karena jaraknya sudah semakin dekat denganku, mungkin sekitar 10 meter di belakangku, aku lalu berhenti menunggunya, sebab kedengarannya ia capek sekali. "Ada apa Bu, kenapa ibu mengejarku?" tanyaku sambil berhenti. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya mengejar bapak agar kita bisa lari bersama, biar lebih santai dan kita bisa sambil ngobrol" katanya dengan nafas terputus-putus karena kecapean. Setelah Dirga berada di samping kiriku, kami lalu lari bersama, tapi kali ini tidak terlalu kencang, bahkan terkesan lari-lari kecil, yang penting tubuh kami bisa bergerak-gerak sehingga terkesan berolahraga pagi. "Ngomong-omong, apa ibu juga secara rutin lari subuh setiap hari minggu?" tanyaku pada Dirga sambil berlari kecil. "Nggak kok, cuma kebetulan kudengar pintu rumah bapak terbuka dan kulihat bapak keluar berpakaian olah raga, sehingga tiba-tiba aku juga tertarik untuk menyegarkan tubuh dan menghirup udara subuh" jawabnya. "Kenapa Nggak sekalian keluar sama suami ibu atau anak-anak ibu?" tanyaku lagi sambil tetap berlari. "Anu Pak, suami saya itu baru saja pulang dari jaga malam, maklum kerjaan satpam jarang sekali bermalam di rumah" jawabnya santai. Kebetulan suami Dirga tugas malam sebagai satpam pada salah satu perusahaan swasta di kota kami. Mendengar ucapan Dirga itu, aku jadi terpancing untuk bertanya lebih jauh tentang kehidupan rumah tangganya. Apalagi kami sudah sering bicara humor. Aku sangat paham kalau Dirga orangnya terbuka, lugu dan sedikit genit. Aku merasa berpeluang besar untuk bertanya lebih banyak padanya soal hubungannya dengan suaminya. "Maaf Bu, kalau aku terlalu jauh bertanya. Jadi kedua anak ibu itu dicetak pada siang hari semua donk, sebab suami ibu jarang berada di rumah pada malam hari," kata saya pada Dirga, namun ia tetap tidak tersinggung, bahkan nampaknya ia tetap bersikap biasa-biasa saja. "Bukan pada siang hari Pak, tapi pada subuh dan pago hari, sebab biasanya suami saya pulang pada subuh hari dan langsung saja mengambil jata malamnya, apalagi dalam keadaan ia haus," katanya santai. Setelah capek, kami beristirahat sejenak di atas jembatan sambil bersandar di pagar besi jembatan. Kebetulan di atas jembatan itu, banyak orang sedang ngobrol dan membahas masalahnya masing-masing. "Bu Dir, kalau begitu waktu anda berhubungan dengan suami anda selalu singkat dan dilakukan secara terburu-buru, sebab anak-anak anda sudah mulai bangun, lagi pula suami anda sangat ngantuk" pancingku padanya. "Yah begutulah kebiasaan kami, lalu mau apa lagi jika memang waktunya yang paling tepat hanya saat itu. Sebab di siang hari, anak-anak kami pada berkeliaran dalam rumah dan tamu-tamupun yang datang harus disambut" katanya serius, tapi tetap santai. "Kalau begitu anda tidak pernah menikmati hubungan suami istri yang sebenarnya sebagaimana layaknya suami istri" pancingku lagi. "Kok kenapa tidak, kami merasa sama-sama menikmatinya. Buktinya kami punya dua orang anak" katanya serius sekali sambil memandangiku. Tanpa berhenti bicara, kami lalu berjalan lagi memutar ke jalan menuju rumah kami kembali. Aku coba memikirkan apa lagi yang dapat kutanyakan pada Dirga mengenai hubungannya dengan suaminya. Ini kesempatan emas bagiku untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang kehidupannya di atas ranjang bersama suami, sebab aku berniat membuat ia penasaran agar merasa membutuhkan sex lebih dari yang didapatkan dari suamianya. Aku sebenarnya ingin merangsang dia agar mau melakukan bersama denganku. "Bu Dir, sex itu sebenarnya melebihi dari apa yang anda lakukan bersama suami anda. Suami-Istri harus menikmati kepuasan berkali-kali minimal selama 3 jam tanpa sedikitpun rasa tergesa-gesa dan takut. Menerapkan berbagaimacam gaya dan posisi. Anda tentu tidak sempat menikmati semua itu khan?" jelas saya pada Dirga panjang lebar. "Oh yah, tapi bagaimana caranya jika suamiku tidak memungkinkan melakukan hal itu atau tidak mau melakukannya?" tanyanya serius. Nafas Dirga sangat keras kedengaran ketika ia selesai menanyakan hal itu, bahkan sempat memandangiku dengan penuh harap dan bergairah. "Sekiranya ada orang lain yang bersedia memberikan kenikmatan itu pada Ibu Dirga, apa ibu tidak keberatan menerimanya?" tanyaku lebih berani. "Orang lain siapa misalnya?" tanyanya sambil berhenti. "Sa.. Sa.. Saya misalnya. Maaf ini hanya sekedar misal Bu" jelasku sedikit khawatir kalau-kalau ia tersinggung dan memarahiku. "Be.. Betulkah ucapan bapak itu? Mana bapak mau sama saya" ucapannya. "Boleh saja terjadi jika memang hal itu sama-sama dibutuhkan, apalagi terhadap wanita cantik lagi muda seperti ibu Dirga ini" ucapku sambil tersenyum memandangi wajah ibu Dirga yang bertubuh langsing itu. "Ha.. Ha.. Ha, bisa aja bapak ini. Gombal ni yee" katanya terbahak. "Betul Bu. Aku serius. Aku tidak main-main nih.." kataku tegas. Mendengar ketegasanku itu, Ibu Dirga tersentak kaget dan tiba-tiba meraih tanganku lalu mengajakku berhenti di pinggir jalan. Sambil kami berhadap-hadapan dengan jarah sekitar 2 jengkal. Dirga lalu berkata "Bila ucapan bapak itu benar dan serius, akupun serius dan bersedia. Tapi bagaimana caranya Pak agar perbuatan kita lebih aman?" tanyanya. "Suamimu biasanya bangunnya jam berapa?" tanyaku lebih mengarah lagi. "Biasanya jam atau siang" jawabnya serikus sekali. "Kebetulan sekali istri dan anak-anakku mau pulang kampung membesuk keluarga. Mungkin jam sore baru balik. Bagaimana kalau ibu bilang sama anaka-anaknya bahwa ibu mau ke pasar, lalu ibu masuk ke rumahku?" tawaranku lebih lanjut. "Oke, tunggu saja Pak. Sebentar aku akan masuk dari pintu belakang rumah bapak biar tidak ada yang melihatku" katanya berbisik. Setelah kami sepakat, kami lalu berpisah dan lewat jalan yang berbeda agar tetangga tidak curiga pada kami, apalagi sudah jam menit. Hanya sekitar 5 menit setelah aku masuk ke rumah, pintu belakang rumah kelihatan terbuka dengan pelan. Ternyata Ibu Dirga menepati janjinya. Ia masuk dengan pelan tanpa mengganti pakaian yang dipakainya tadi. Hanya saja bau tubuhya terasa lebih harum menyengat di hidungku. "Bu, adakah yang melihat ibu ke sini?" tanyaku setelah aku menutup dan mengunci pintu depan dan belakang. "Tidak ada Pak. Suamiku masih tertidur nyenyak dan anak-anakku lagi main di luar dengan teman-temannya. Aku mengunci pintu dari luar" katanya sambil jalan menuju tempat tidurku. Setelah kami duduk berdampingan di pinggir tempat tidur, kami sempat bertatapan muka tanpa sepata katapun sejenak. Namun, karena kami sudah saling penasaran dan saling terbakar nafsu, maka kami lalu segera berbalik arah sehingga kami saling berhadap-hadapan dengan jarak yang dekat sekali. Karena dekatnya, maka nafas Dirga terasa menyapu hidungku yang membuat aku sedikit gemetar. "Ayo Bu kita mulai permainannya" pintaku sambil kuulurkan kedua tanganku untuk meraih kedua tangannya. "Terserah bapaklah. Aku turuti saja kemauan bapak" katanya sambil menatap wajahku. Mula-mula aku menyentuh kedua tangannya, lalu naik ke lengan, bahu, leher, pipi dan telinganya sampai mengelus-elus rambut dan dagunya. Dirga hanya diam menerima perlakuanku. Namun setelah kedua tanganku merangkul punggungnya dan mencium pipi dan bibirnya, iapun mulai bergerak membalasnya, sehingga kami saling berpagutan dan mengisap. "Boleh saya masukkan tanganku Bu?" tanyaku sambil menyelusupkan kedua tanganku masuk di balik kaos yang dipakainya dan secara perlahan menembus masuk di balik BH tipis yang dikenakannya. Dirga hanya mengangguk sambil merangkulku dengan keras dan merapatkan tubhnya di tubhku, sehingga terasa hangatnya di dadaku. "Boleh kubuka pakaiannya Bu?" tanyaku lagi setelah puas memainkan kedua payudaranya dari dalam pakaiannya. Ia lagi-lagi hanya mengangguk dan melonggarkan rangkulannya guna memudahkan aku melucuti pakaiannya. Setelah kaos dan BH yang dikenakannya semuanya terlepas dari tubuhnya, aku sejenak melepaskan rangkulan dan pagutan untuk memperhatikan indahnya bentuk tubuhnya yang telanjang, terutama kedua payudaranya yang tergantung di dadanya. Aku sempat terperangah ketika menyaksikan kedua payudaranya yang sangat putih dan mulus, bahkan ukurannya cukup sederhana dan masih keras seperti belum pernah terjamah saja. Maklum kedua anaknya tidak pernah menetekinya, sebab keduanya sejak lahir memang dibiasakan meminum air susu kaleng dengan botol. Setelah puas memandanginya, aku segera meraih kedua bukit kembarnya dan menyerangnya secara bergantian dengan mulutku. Kuhisap putingnya berkali-kali agar ia cepat terangsang. Dirga hanya bergelinjang dan berdesis. "Aduh, cepat buka Pak, aku sudah tidak tahan nih. Ayo Pak" pintanya berkali-kali, namun aku sengaja tidak peduli ucapannya. Bahkan aku semakin mempercepat isapanku pada teteknya, lehernya, pusarnya dan seluruh tubuh telanjangnya. "Ayo donk Pak, buka cepat pakaiannya, aku sudah tak tahan" pintanya lagi. Kali ini kubuka bajuku lalu celana panjang yang kupakai berlari tadi. Setelah tersisa hanya celana kolorku saja, aku lalu menurunkan celana setengah panjang yang dikenakannya, sehingga kami sama-sama setengah bugil. Kami saling berpelukan dan bergulingan di atas kasur sambil saling meraba seluruh tubuh. Setelah itu aku mengangkanginya, lalu menelanjanginya setelah menelanjangi diriku. Kini kami sudah sama-sama bugil tanpa sehelain benangpun menutupi tubuh kami. "Pak, ayo dong Pak. Masukkan cepat, aku sudah ingin sekali menikmatinya biar cepat selesai" bisiknya sambil menarik tubuhku lebih dekat ke arah kemaluannya. Aku patuhi permintaannya. Aku dengan mudah membuka kedua pahanya, sehingga nampak jelas kelentitnya yang mungil berwarna merah jambu muda. Terasa sedikit basah oleh cairan pelicin yang keluar dari sela-sela vaginanya. Bulu-bulu yang tumbuh di sekitarnya cukup tipis dan rapi seolah terawat dengan baik. "Tahan donk sayang, waktu kita masih panjang. Lagi pula kan aku akan tunjukkan semua permainanku yang belum pernah ibu rasakan" pintaku sambil meraba-raba dan sesekali menusuk-nusuk dengan telunjuk pada lubang yang sedikit menganga di antara kedua pahanya itu. "Boleh kucium dan kujilat inimu Bu?" tanyaku sambil mendekatkan kepalaku ke selangkangannya. "Terserah dech, tapi jangan lama-lama, sebab aku semakin tak tahan lagi" katanya pasrah. Dirga bergelinjang kuat. Pantatnya terangkat-angkat ketika aku menusuk-nusukkan lidahku ke lubang kemaluannya, apalagi saat aku menggigit-gigit kecil kelentitnya yang agak keras dan kenyal itu. Ia semakin berdesis dan setengah berteriak akibat perlauanku yang mengasyikkan itu. Ia sangat menikmatinya, bahkan menekan kepalaku lebih dalam lagi. "Boleh kumasukkan sekarang Bu?" tanyaku meski aku yakin ia sangat mendambakannya dari tadi. Secara berlahan tapi pasti, ujung kontolku mulai menyentuh kelentitnya lalu bergeser mencari lubangnya. Setelah ketemu, sedikit demi sedikit mulai menyelusup masuk. Bahkan ketika masuk separoh, aku berniat berlama-lama disiti, tapi dasar wanita yang sudah sangat penasaran, maka ia segera menarik punggungku dan mengangkat tinggi-tinggi pantatnya, sehingga kontolku amblas seluruhnya tanpa bisa lagi kukendalikan. "Aahhkkhh.. Uukk.. Hhmm.. Eeanaakk.. Sesekaali. Teerus Pak, ayoo.. Gocokk.. Llrr.. Hh.. Aauuhh" itulah suara yang sempat dikeluarkan dari mulut Dirga ketika gocokan kontolku semakin keras dan cepat. Ia bagaikan orang kehausan yang menemukan air minum. Diteguknya keras-keras dan napasnya seolah terputus sejenak menahan rasa kenikmatan yang kuberikan. Tanpa bicara lagi, Dirga langsung memutar tubuhnya, sehingga ia berada di atas mengangkangiku. Ia bagaikan orang naik kuda. Bunyi pantatnya sangat keras beradu dengan perutku, karena ia duduk di atasku sambil membelakangi wajahku. "Akkhh.. Uuhh.. Uuhh.. Aakkhh.." Suara itulah yang sempat keluar dari mulutku ketika kurasakan nikmatnya vagina Dirga yang menjepit kemaluanku. Ia seolah tak kenal lelah dan tak mau berhenti melompat di atasku. "Akkhh.. Buu.. Buu..' berhenti dulu donk. Kita istirahat dulu. Aku kecapean nih" teriakku ketika kurasakan ada cairan hangat yang mulai mau menyelusup keluar di ujung perutku. Tapi Dirga tetap saja bergerak dan bergoyang pinggul di atasku tanpa peduli ucapanku. Karena ia tak mau berhenti, aku segera bangkit dan berlutut sehingga ia secara otomatis nungging di depanku. Aku langsung hantam dari belakang dan menggocok keras serta cepat hingga terasa cairan hangatku sudah berada di ujung penisku. Aku sudah tidak peduli di mana mau tumpah, apa di luar atau di dalam kemaluan Dirga. Yang penting puas. "Pak, cepat donk, terus gocok dengan keras, ayohh.. Uuhh.. Aahh.. Uummhh.. Auhh" kata Dirga terputus-putus. Sedetik kemudian, Dirga berteriak sedikit keras "Aiihh.. Aakuu.. Kkeeluuaarr.. Paa" dan saat itu pula aku tak mampu mengendalikan diri, sehingga cairan hangatkupun tumpah ke dalam rahim Dirga. Apa mau dikata, nasi sudah jadi bubur. Kami saling memberi kenikmatan yang luar biasa. Pertemuan kemaluan kami terasa sangat rapat dan seolah melekat, sehingga terasa gemetar seluruh tubuh kami. Dirga langsung telungkup dan merapatkan perutnya ke kasur, sementara aku tetap menindihnya. Setelah hampir 2 menit kami tidak bergerak, akhirnya kami saling telentang puas. Namun, tiba-tiba muncul rasa ketakutan dalam hati saya kalau-kalau Dirga hamil akibat cairan kentalku masuk ke rahimnya. "Pak, terima kasih atas kenikmatan yang kau berikan. Aku sama sekali baru kali ini merasakannya. Ternyata selama ini aku belum pernah merasakan kepuasan dan menikmati sex yang sebenarnya dari suami saya. Kepuasan yang kuterima dari suami saya selama ini hanyalah semu dan.." belum selesai bicara, aku segera memotongnya dan berkata "Maaf Bu bila kenikmatan yang sempat kuberikan masih sedikit, sebab sedianya aku akan memberikan sebanyak mungkin, tapi lain kali saja, sebab aku capek sekali. Habis kita baru saja lari subuh" balasku. Setelah itu, kami saling berpelukan dan memberi ciuman perpisahan, lalu kami bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Di dalam kamar kami saling berbisik karena takut ada orang lain yang mendengar pembicaraan kami. Setelah kami berpakaian lengkap seperti semula, aku lalu membuka pintu belakang rumahku dan memeriksa kalau-kalau ada orang lain yang lalu lalang dan mencurigakan, tapi ternyata sepih. Aku masih mau tahan agar Dirga istirahat sejenak untuk melanjutkan ronde berikutnya, tapi tiba-tiba Dirga melihat jam tangannya lalu segera pamit keluar karena katanya sudah pukul menit siang. Suaminya sudah hampir bangun. Iapun cepat-cepat kembali ke rumahnya. Besoknya kami sempat ketemu seperti layaknya tetangga dan kami pura-pura bersikap biasa-biasa saja, namun hari minggu berikutnya, kamipun kembali berlari subuh bersama, tapi kami hanya sepakat untuk mengulangi persetubuhan kalau ada kesempatan kapan-kapan saja. Aku menjanjikan tip yang lebih nikmat lagi, dan iapun setuju.
Kumpulan Cerita Lucu Selingkuh – Kasus perselingkuhan ternyata dapat dijadikan bahan cerita lucu loh..!!! Lewat ke 17 Cerita Lucu Selingkuh berikut ini kami akan memberikan beberapa kasus perselingkuhan yang sering terjadi dimasyarakat. Ingin tahu akan seperti apa kisah cerita lucu selingkuhnya?? Baca Langsung di Kumpulan Cerita Lucu Banget Selingkuh yang bikin kamu ketawa tanpa henti…!!! 1. Perjanjian Dalam Hubungan Suami Istri Ada Sepasang suami istri yang telah lama menikah. Untuk menghormati privacy, setelah 20 tahun menikah masing-masing dari mereka mengajukan sebuah permintaan. Suami meminta istrinya membuka handphone atau Bbnya. Sedangkan istrinya meminta agar suaminya tidak membuka laci meja yang ada di kamar tidur mereka. Keduanya pun sepakat, dengan hal itu sang suami merasa aman karena perselingkuhannya dengan beberapa wanita ini tidak akan diketahui oleh sang istri. Kata-kata mesra dan percakapan via SMS dan BB nya pun pasti tak akan diketahui oleh istrinya. Diapun dapat dengan leluasa menggunakan handphone dan BB sebagai alat komunikasi bersama selingkuhannya itu. Setelah 16 tahun kesepakatan itu dipegang dengan kokoh akhirnya roboh uga. Sang suami tergoda untuk membuka laci meja di kamar tidur. Ternyata setelah ia buka laci itu betapa terkejutnya ia melihat isi laci itu yang berisi 2 butir kacang ijo dan uang Rp Suami “Owalah jadi gara gara ini sampai aku tidak boleh membuka laci ini, Tapi memang ada apa dengan dua butir kacang ijo dan uang lima ribu rupiah ini, sampai aku tidak boleh melihatnya?” Istri “Apa setelah nanti aku ceritakan semuanya padamu, kamu mau akan tetap mencintaiku????” Suami “Oh Tentu lah sayangku…” Istri “Tapi Maafkan aku suamiku, sebenarnya aku ini adalah wanita yang rusak, aku pernah selingkuh dibelakangmu. Dan untuk mengingatkan hal itu, setiap aku melakukan perselingkuhan pasti kuletakkan satu butir kacang ijo di laci meja itu.” Suami “Didalam hati Itu tidak jadi masalah untukku, kan kamu juga baru satu kali selingkuh daripada aku sudah melakukannya sampai belasan kali. Sambil memeluk Sayang, kau tak perlu khawatir, aku akan tetap terus mencintaimu walaupun kau pernah selingkuh di belakangku. Dan cintaku pun tidak akan pernah berkurang sedikitpun padamu. Tetapi apa maksud dari uang lima ribu rupiah itu?” Istri “Dengan terisak Ya uang itu sebagai tanda aku pernah selingkuh juga, Karena laci meja ini kecil maka aku jual 1 kilogram kacang ijonya dan hanya laku rupiah saja.” Siapa yang ngga bakalan ngakak kalo udah baca cerita lucu selingkuh diatas yang awalnya sang suami menganggap bahwa sang istri ini hanya pernah selingkuh satu kali. Tetapi ternyata sang istri telah berselingkuh sebanyak 1 kg butir kacang ijo yang kemudian kacang ijonya ia jual dan mendapat uang dari hasil penjualannnya. Miris dan bikin ngakak banget sih ya.. Ada pelajaran yang dapat diambil dari kejadian diatas yaitu jodoh adalah cerminan diri, jika kita baik maka pasangan kita juga baik, begitu sebaliknya jika kita selingkuh, pasangan kita juga tidak jauh berbeda dengan kita. Oleh karena itu jadilah pribadi yang lebih baik. 2. Berselingkuh Di Dalam Rumah Omas adalah seorang ibu muda yang awet muda. Dia baru saja sampai rumah sehabis berbelanja keperluan rumah tangganya, Namun pada saat ia hendak pergi ke dapur untuk meletakkan barang-barang belanjaannya dia mendengar suara ramai yang berasal dari kamar tidurnya di atas, dengan segera ia bergegas naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya. Saat didalam kamar ia kedapatan melihat sang suami sedang dalam keadaan telanjang penuh dengan keringat dan sedikit terengah-engah.. Omas “Apa yang telah terjadi padamu yah..???” Suami “Ooh.. Ini Sayang sepertinya aku terkena serangan jantung…” Tanpa banyak bicara Omas pun langsung turun ke ruang tengah dan segera mengangkat telepon untuk memanggil ambulans dari RS terdekat. Akan tetapi sebelum dia menekan tombol telepon, anaknya mendatangi dirinya sambil berlari-lari,, dan berteriak. Petruk “Bundaaa…. Bundaaaa…!” Omas “Iya sayang, Ada apa.???” Petruk “Itu ada tante Nunung didalam lemari… ia sama juga seperti ayah tidak memakai pakaian sama sekali..!!!!” Mendengar perkataan dari Petruk sang anak yang berumur 4 tahun itu Omas pun menjadi naik pitam dan penuh emosi, dibantingnya langsung gagang telepon itu dan dia pun membatalkan niat untuk menelepon ambulans, Omas langsung berlari ke atas dan masuk kembali ke dalam kamar, dengan sigap langsung membuka lemari pakaian yang ada dikamarnya, ternyata benar ada Nunung didalamnya, adik kandung perempuannya yang juga cantik sedang duduk meringkuk tanpa mengenakan busana sehelai kain pun. Kemarahan Omas pun semakin menjadi, dengan suara yang sangat lantang dan penuh emosi sambil berteriak memarahi adiknya itu dan terlihat nunung sangat ketakutan sekali. Omas “Dasar perempuan bodoh, adik tidak tahu diri…!!! Oon bin bahlul kamu ya..!!!! Kakak iparmu sedang terkena serangan jantung dan kamu malah dengan sengaja menakut-nakuti keponakanmu dengan bertelanjang bulat seperti ini pake bersembunyi didalam lemari lagi..!!! Punya otak ngga HAH..!!!!!” Dengan gampangnya dia percaya sama omongan suaminya kalo dia ini terkena serangan jantung yang pada kenyataannya suaminya itu malah sedang bermain gila dengan adik iparnya. Dan yang lebih parahnya lagi malah mengumpat di dalam lemari tanpa busana yang diangap untuk menakut nakuti anaknya itu. Owalah kan padahal si anak pengn kasih tau kalo bapaknya itu abis selingkuh sama tantenya itu. Cerita Lucu Selingkuh kali ini benar benar telah membius para pembacanya untuk dapat tertawa terbahak bahak. 3. Racun Suami Yang Suka Selingkuh Seorang suami yang sedang sekarat dan sebentar lagi akan dijemput oleh sang ajal, dan sedang ditemani istrinya yg duduk di samping tempat tidur.. Suami “Sayang.. Maafkan aku, teman baikmu Risa dia juga telah menjadi istriku.” Istri “Gak apa apa kok sayang, Aku juga udah tau kok soal itu…” Suami “Tapi Tidak hanya itu yang, Aku juga menikah lagi dengan sekretarisku noni…” Istri “Aku juga sudah tau juga hal itu…!!!!!” Suami “Dan ini menjadi yang terakhir sayang, Nunung juga telah aku nikahi.!!!” Istri “Ya sudah lah sayang.. Percuma aku udah tau semuanya jauh sebelum kau katakan padaku. Sekarang mending kamu selow aja, biarkan “Racun” yang kamu minum tadi itu cepat bekerja dengan baik.” Didunia ini mana ada sih istri yang ingin dimadu, bener nggak?? sekalipunnya ada dia tidak mungkin benar benar merelakannya. Seperti kisah cerita lucu selingkuh ini walaupun sang istri tidak marah dan malah sudah mengetahui perselingkuhan suaminya bukan berarti dia tidak marah lohh… buktinya sang suami malah dikasih racun langsung untuk mempertanggungjawabkan perselingkuhannya. Hahahahahahahahahaa. 4. Perselingkuhan Yang Rumit Disuatu hari sebuah direktur perusahaan ingin mengadakan meeting kerja selama 12 hari ke luar kota dan akan mengajak seluruh staff / karyawan ke kantornya. Si Boss telepon Sekretaris seksinya “Besok kita akan pergi dinas ke luar kota 12 hari, Jangan lupa persiapkan diri kamu..!!!!!” Si Sekretaris telepon Suaminya “Ayah besok kayaknya mama bakalan ada Dinas di luar kota selama 12 hari ayah jaga diri baik baik ya…” Si Suami telepon Kekasih Gelapnya ”Besok pagi istriku akan ada dinas keluar Kota selama 12 hari, kamu ada waktu luang kan??” Si Kekasih Gelap telepon anak Kursusnya Nak, minggu ini bu guru keluar kota, kursusnya libur 12 hari ya, jadi kamu bisa belajar dirumah dulu ya…” Si anak telepon Ayahnya Yah, Aku besok libur kursusnya selama 12 hari, ibu gurunya akan pergi keluar kota besok kita jalan jalan ya yah..!!!” Si Ayah alias Bosnya telepon sekretarisnya ” Sepertinya kita tidak jadi pergi dinas besok, Soalnya anak saya ngajak jalan jalan…!!! Sekretaris telepon suaminya Aku besok nggak jadi pergi dinas yah, si bos ngga bisa pergi besok katanya…” Suami telepon Kekasih Gelapnya “Maaf banget ya, ternyata istriku ngga jadi pergi dinas keluar kota. Jadi kamu ngga usah dateng besok pagi…” Kekasih gelap telepon anak Kursusnya “Begini Nak, Berhubung ibu ngga jadi pergi keluar kotanya, itu berarti kita besok tetep kursus ya…!!!” Anak kursus telepon sang ayah si Boss Yah, kayaknya ngga jadi jalan jalan deh, besok kursusnya tetap..!!! Ayah telepon Sekretarisnya lagi “Sepertinya acara jalan jalan dengan anak saya batal, kalo begitu atur jadwal pergi dinas kita minggu ini lagi ya…!!!” Yuk yang mau terusin ceritanya… hahahhahahha. Udah deh intinya mah dari cerita lucu selingkuh ini cuma mau mengingatkan bagi kalian yang sering selingkuh mending berhenti aja dari perselingkuhan itu. Daripada ribet urusannya sama kisah yang diatas hahahahaha. 5. Alasan Dalam Perselingkuhan Bagong “Kamu ini apa apaan sih kok kaya kesel gitu mukanya?? sambil mukul mukul segala lagi..” Omas “Gimana aku ngga kesel..!!! tadi pas waktu aku cuci celana kamu,aku nemuin secarik kertas dan ternyata ada nama Yati Pesek di secarik kertas itu. Emang siapa dia??Siapa Kamu selingkuh dibelakang aku ya kan..??” Bagong “Oooohhh soal itu… Gini loh kamu ingetkan waktu aku ke lomba pacuan kuda minggu lalu? Nah, si Yati Pesek itu adalah nama kuda. Aku bertaruh dan berjuang demi kuda itu!” Omas sepertinya cukup puas dengan jawaban yang diberikan Bagong. Ia kemudian langsung meminta maaf pada suaminya itu dan kembali melanjutkan memasak di keesokan harinya Bagong sedang membaca koran di halaman depan. Diam-diam Omas mendekatinya dan lagi-lagi memukul kepala Bagong dengan panci. Bagong “Aduhh..!! Ada apaan lagi si ini, hah??!!” Omas “Cuma mau kasih tau ini Tadi kudamu nelpon!!!!” Namanya orang kalo udah ketauan selingkuh pasti ada aja alasannya kaya cerita selingkuh ini bukannya ngaku aja malah pake ngeles segala sama istrinya dan bilang selingkuhannya itu pake nama kuda. Jadi kan kalo selingkuhannya nelpon sang istri mengiranya kudanya yang nelpon. Hahahahaa lagian secara logika mas iya ada kuda yang bisa nelpon.. 6. Hadiah Dari Perselingkuhan Disuatu masa ada 3 orang pemuda yang telah mati dan berada didalam syurga. Malaikat “Jika kamu baik kepada istri mu waktu saat hidup dulu, kendaraan yang dipakai kamu menuju surga pun akan bagus. Tapi jika kamu itu jahat pada istrimu, kendaraanmu menuju surga pun akan jelek.” Pemuda pertama memang dikenal sungguh baik dan selalu setia pada istrinya ketika hidup, maka dia mendapatkan mobil Ferrari sebagai kendaraan menuju surga. Berbeda dengan Pemuda kedua yang sering kali bertengkar dengan sang istri ketika hidup, yang tidak pernah akur maka dia pun diberi mobil yang sudah rusak, dan suka mogok-mogokan lagi.. Tetapi yang lebih parahnya lagi pemuda ketiga yang sering sekali selingkuh dengan wanita lain semasa hidupnya, dia pun hanya mendapat sepeda ontel yang tua dan reot sebagai kendaraannya ke surga. Pada suatu hari, Pemuda ketiga ini sedang berpapasan dengan Pemuda pertama di jalan. bukannya bahagia dia malah terlihat aneh, dia terlihat sedang nangis pake mobil Ferrari. Pemuda 3 “Loh kamu kok malah nangis.. Kenapa?? Kan harusnya bahagia” Pemuda 1 “Gimana saya nggak nangis tadi itu saya baru aja ketemu sama istri saya. Dan ternyata dia pergi ke syurga dengan jalan kaki. Itu tandanya dia orang yang selingkuh berat semasa hidup dulu.. huwaaaaa…. huwaaaa…” Kasian banget nasib pemuda pertama, dia memang tidak pernah selingkuh selama hidupnya tapi ternyata dia malah yang diselingkuhin sama istrinya. Wkwkwkwkwk sungguh miris sekali ya nasibnya itu.. Tapi setidaknya ada hikmah dibalik cerita lucu selingkuh ini yang dimana setiap perselingkuhan akan ada aja balasanya hahahaha. 7. Dokter Hewan Selingkuh Gara gara sudah tidak bisa lagi menahan beban emosional. Akhirnya sahabat semar yang menjabat seorang dokter itu curhat.. Dokter “Mar, bagaimana caranya agar aku bisa menghilangkan kebiasaan selingkuh dengan para pasienku????? Kalo terus begini aku dianggap telah melanggar sumpah dokterku!!!” Semar “Sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Lagian normal kok kalo kamu itu selingkuh dengan wanita. Apalagi kau ini kan juga belum menikah.” Dokter Iya bener sih.. Tapi Mar, aku ini kan dokter hewan?” Semar “..!!??” Cerita lucu selingkuh kali ini bener bikin geleng geleng kepala. Ya emang sih ya namanya juga dokter dia juga manusia biasa yang memiliki hawa nafsu seperti yang lain. Tapi kalo udah main sama pasiennya gimana tuh?? Iya jangan gara gara jadi dokter hewan terus selingkuhnya juga sama pasien hewannya dong, hahahahha. Stok cewe diluar masih banyak dok.. Setuju?? 8. Permintaan Maaf Istri Yang Selingkuh Sepasang suami dan istri setelah saling bermesraan dan merekapun berbincang bincang masalah hubungan lelaki dan perempuan yang tidak sah di luar nikah. Suami “Apabila pada suatu hari nanti aku memiliki seorang selingkuhan di luar sana, Lalu bagaimana kamu menangani urusan ini?” Istri “Aku tidak akan pernah memaafkanmu lagi dan langsung kuceraikan kamu..!!!! Lantas kalo aku yang mempunyai seorang lelaki selain kamu diluar, Apa yang akan kamu lakukan??” Suami “Ya sebagai manusia pasti memiliki sisi kekhilafan, Dan aku pikir aku masih bisa memaafkan perbuatanmu itu, aku takkan langsung memasukkannya ke dalam hati..!!!” Baru saja selesai berkata, sang suami mendengar pembicaraan istrinya yang penuh kegembiraan berteriak histeris dengan orang yang sedang bersembunyi di bawah ranjang.. Istri “Ayolah, Cepat sini keluar! Ternyata suamiku ini sangat murah hati dan ia tidak suka menyimpan dendam.” Cerita lucu selingkuh ini membuat suaminya sangat terkejut, begitu tau kalo sebenernya istrinya itu selingkuh pake disembunyiin di bawah kolong tempat tidurnya lagi. Udah gitu dia terlanjur udah bilang lagi kalo dia tidak akan dendam dan mau memaafkan apabila sang istri nantinya selingkuh hahahaha. Makanya kalo jadi suami itu jangan polos polos amat jadi kena jebakan si istrinya kan.. 9. Istilah Kata Selingkuhan Dengan istilah “selingkuhan” ini ternyata sangat menarik perhatian seorang nenek. Nenek “Cucu.. Sebenarnya apa sih arti dari selingkuhan???” Cucu “Oh nenek ingin tahu arti selingkuhan… Jadi gini selingkuhan itu semacam penyakit mencret atau diare itu loh Nek!!” Kini akhirnya sang nenekpaham dan malah menganggap kalau Krisdayanti punya selingkuhan, berarti Krisdayanti itu sedang punya penyakit diare. Di suatu pagi si nenek tertunduk lemas di teras rumah dan secara kebetulan Pak RT sedang lewat dan merasa sangat iba kepada sang nenek. Pak RT “Ada apa nek..??? Kok sepertinya nenek ini terlihat kelelahan dan seolah tidak memiliki energi gitu??” Nenek “Iya bener Pak RT.. Ya biasa lah ini akibat dari selingkuhan.. Padahal udah dari malem sampai pagi gini masih aja kena hajar selingkuhan ini .. Padahal belum sempat juga naikin celana.. Ehhh.. si selingkuhan malah udah datang lagi, Gimana saya nggak lemes kaya gini coba..???” Pak RT “?????!!!!” Pingsan Seketika Cerita lucu selingkuh yang satu ini bukanlah murni dari perselingkuhan. Tetapi hanya saja perilaku sang cucu yang iseng menggunakan istilah selingkuh dan diartikan sebagai diare yang akhirnya terjadi kesalahpahaman. Akhirnya membuat neneknya salah paham dan malah mengistilahkan jika diare itu seperti selingkuhan. Hahahaha ada ada saja kelakuan nenek ini ya.. 10. Dituduh Selingkuh Ada seorang ibu rumah tangga yang penuh kesetiaan yang bernama Nunung. Dia selalu dengan setia menunggu kedatangan suaminya si Petruk pulang dari kantor utk menyambutnya dengan rasa cinta dan kasih sayang. Pada suatu hari, Nunung ingin sekali memasakkan makanan istimewa utk suaminya. Dia menelpon handphone sang suami utk menanyakan apa makanan yg diinginkan hari itu. Nunung “Aduhh… ternyata pulsa ku habis ini.. Teng.!! tolong dong hubungi nomor bapakmu, pulsa ibu kebetulan lagi habis nih. Bilang sama bapak, mau makan apa hari ini.” Ateng “Oke bu,..Setelah beberapa menit Udah sampai 3 kali Ateng hubungi nomornya bapak tapi tetep aja ngga ada jawaban bu. Tadi yang njawab malah suaranya cewek.” Nunung “Apah yaudah sekarang mending kamu naik keatas gih…!!!” Akhirnya saat sang suami pulang dan tanpa banyak omong Nunung langsung memukulnya dengan sapu di rumah tanpa ampun pokoknya. suaminya berteriak sambil kesakitan. Nunung sama sekali tidak mempedulikan hal itu. kemarahannya pun semakin menjadi, para tetangga mulai berdatangan dan melerai. Hingga Pak RT pun ikut datang. Disaat mulai tenang, Nunung menanyakan tentang wanita idaman lain itu kepada suaminya. Suaminya pun langsung membantah dan membuat mereka saling tuduh. Situasinya pun semakin memanas kemudian dipanggilah Ateng sang anak. Nunung Ateng anakmu inilah yang menjadi saksinya, sudah 3 kali dia meneleponmu dan yang menjawab itu selingkuhanmu.. Petruk “Sekarang katakan ke bapak teng, apa iya tadi kamu denger suara cewek yang ngangkat hp bapak????” Ateng “Iya bener pak…” Petruk “Hah ngga mungkin lah!! kamu pasti bohong kan… Tapi emangnya cewek itu bilang apa aja ke kamu??” Ateng “Diaa bilang gini, Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan! Cobalah beberapa saat lagi..!!!” Cerita lucu selingkuh yang ini pasti bakal bikin kalian itu tertawa terbahak bahak dan namanya juga masih anak kecil yang masih belum mengerti apa apa. ya kali bapaknya sendiri dituduh selingkuh cuma gara gara mendengar suara jawaban cewek saat menelepon bapaknya. Padahal itu kan suara cewe operator yang menandakan bahwa hp bapaknya lagi ngga aktif bukan selingkuhan bapaknya. Owalah makanya kalo masih kecil jangan di suruh main hp kan jadi salah paham kaya gini. wkwkwkwkwk Halaman 1 2
cerita hot selingkuh dengan tetangga